Di Pendopo Bupati Haili Sambut Kepulangan Korban TPPO Dari Kamboja

  • Bagikan

Takengon – medialatahzan.id.Bupati Aceh Tengah Drs. Haili Yoga, MSi, sambut kepulangan Al Mutakkim dari Kamboja, Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Aceh Tengah, yang juga merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kediaman Dinas Pendopo Bupati Aceh Tengah, Selasa (12/08/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Haili Yoga menyampaikan menyampaikan imbauan kepada keluruh masyarakat Aceh Tengah untuk dapat kejadian ini sebagai pelajaran berharga untuk semua pihak.

Jika berkeingginan berangkat ke luar negeri baik untuk mencari kerja atau urusan lain nya, harus terus berhati-hati, melalui penyalur resmi dan juga harus dilengkapi dengan Administrasi dokumen yang lengkap.

“Bagi yang ingin Berpergian ke Luar Negeri untuk tertib Administrasi, serta lapor kepada instansi terkait sebelum berangkat, jangan sesekali tergiur dengan iming-iming dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” Imbau Bupati Aceh Tengah.

“Kita berharap kejadian serupa ini tidak terulang lagi, keamanan harus menjadi perhatian, tertib administrasi itu penting sebagai syarat kita berpergian ke Luar Negeri”, Harap Bupati Haili.

Pada kesempatan yang sama, Al Muttakim yang tampak didampingi Orang tua nya, berkesempatan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, khususnya kepada Bupati Aceh Tengah Drs. Haili Yoga, M.Si, berserta jajaran dan juga kepada pihak lain yang membantu kepulangan nya dari Negara Kamboja hingga tiba dengan selamat di Takengon Aceh Tengah.

Untuk diketahui, sebelumnya Al Muttakim mengimformasikan, bahwa dirinya mendapatkan pengumuman longongan pekerjaan di luar negeri melalui media sosial, tergiur hingga membawanya sampai di sebuah penampungan penyalur TKI di Dumai, kota kecil di pesisir timur Provinsi Riau, dan selanjutnya membawanya hingga sampai ke Negara Kamboja.

“Saya ikut agen dari Kamboja, tapi katanya dia itu punya penampungan di Pangkalan Brandan dan Dumai, karena itu saya membuat paspor di Dumai, kemudian naik kapal ke Kuala Lumpur dan lanjut naik pesawat dampai ke Kamboja,” Demikian terangnya.

Lebih lanjut diterangkanya, dalam perjanjian awal, dirinya dijanjikan akan bekerja di sebuah restoran, namun naas saat tiba di Kamboja, malah diserahkan ke perusahaan untuk scam atau penipuan yang dilakukan secara online.

Dirinya juga mengaku sempat menerima penyiksaan, jika tidak mampu memenuhi omset yang ditargetkan pihak perusahaan tersebut, malah menurut pengakuannya mereka juga sempat dikurung selama seminggu tanpa diberi makan, dan juga menerima perlakuan tidak pantas lainnya.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, mengajak semua pihak berupaya pencegahan dan penanganan TPPO, dengan beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti peningkatan pemahaman individu tentang TPPO, peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, pengembangan sistem data terpadu TPPO, sampai dengan pengembangan inovasi dalam upaya pencegahan TPPO, Untuk mencegah adanya pekerja migran Indonesia yang masih saja diberangkatkan secara tidak resmi dan akan menjadi potensi resiko terjadinya TPPO. (raf/,ril).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *