BANDA ACEH.latahzannews.com – Pasangan nomor urut 3 calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman-Isnaini Husda menegaskan, jika terpilih dalam Pilkada November mendatang akan melanjutkan berbagai program Walikota yang terhenti karena wabah covid 19 saat Aminullah sebagai Walikota.
Beberapa program saat Aminullah Usman sebagai Walikota, seperti, bantuan layanan Public Safety Center (PSC) Banda Aceh di nomor telepon darurat 119, bantuan cepat untuk ibu-ibu bersalin yang diluncurkan 2018 dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat akan dilanjutkan.
“Pemberdayaan UMKM, bantuan ibu bersalin dan Rehab Rumah Duafa, insyaAllah kalau kami terpilih lagi jadi walikota Banda Aceh, program ini dan program lainnya yang sempat terhenti karena wabah covid 19, akan kami lanjutkan’.
Hal ini diungkapkan mantan Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, SE, AK di salah satu Warkop di Peunayung Banda Aceh, Senin (7/10/2024) sore saat ngopi bareng dengan para tokoh masyarakat, mantan keuchik, mantan Mukim se kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
Para tokoh yang mewakili semua gampong kecamatan Kuta Alam, tampak hadir mantan keuchik Peunayong Tgk. Sabri Harun, mantan Lurah Beurawe Abdul Wahab, para tokoh mewakili gampong Laksana, Keramat, Lampulo, Kuta Baro, Lampriek, Gampong Mulia, Lamdingan dan gampong lainnya.
Pada acara ngopi bareng ini para tokoh gampong se kecamatan Kata Alam menyatakan siap bekerja keras memenangkan Paslon 3 Aminullah-Isnaini untuk memimpin Kota Banda Aceh lima tahun mendatang.
Pada bincang santai ini, Aminullah Usman menjelaskan, upaya pemberdayaan UMKM saat awal menjadi walikota hanya ada 800 an UMKM, diakhir jabatannya sudah ada 1700- an UMKM.
” Kedepan UMKM di Banda Aceh diberdayakan semaksimal mungkin, sebab Banda Aceh ibu kota provinsi dan kota tujuan wisata. Akan dibuat Peraturan Walikota supaya hotel dan restoran menggunakan produk UMKM lokal”, ujar Aminullah yang juga berjanji akan menurunkan harga air PDAM kota yang kini sudah dinaikkan.
Sedangkan rehab dan perbaikan rumah kaum duafa sudah 800 unit dibangun sebelum covid 19 akan terus dilanjutkan pembangunannya, masih sekitar 200- an rumah lagi.
” Harus kita tuntaskan.Tak boleh ada rumah tak layak huni di Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh”, tegas Aminullah Usman.
Masih terkait UMKM, Aminullah menyebutkan, dulu empat tahun lalu sebelum Pasar Teradisional di Peunayong hanya ada 700 usaha pedagang, setelah pindah ke Pasar Al Mahirah di Lamdingin sudah 1500 usaha masyarakat, artinya terbuka lapangan usaha masyarakat.
Begitupun dulu harga tanah dikawasan itu hanya Rp. 200 ribu per meter, sekarang menjadi Rp. 2 juta, katanya.
Sementara itu, mantan Keuchik Peunayong Tkg. Sabri Harun mengatakan, berterima kasih kepada Aminullah sebagai Walikota saat itu dengan dipindah pasar Peunayong, masyarakat peunayong sudah terbebas dari penyakit masyarakat, semberaut dan bau tak sedap setiap hari.
“Sekarang pasar Peunayong sudah bersih dan ditata rapi, semua lorong- lorong pasar sudah dikramik, dipinggiran sungai dari jembatan sampai komplek Kodam IM sudah bagus penataannya sebagai tempat usaha kuliner UMKM”, kata Sabri. (Ks)