Makam Teuku Umar Destinasi Wisata Sejarah Bernilai Perjuangan di Aceh Barat

  • Bagikan

Makam Teuku Umar: Destinasi Wisata Sejarah Penuh Nilai di Aceh Barat

Makam Teuku Umar. Foto (latahzannews.com/ist)

PROVINSI Aceh  kaya objek  wisata sejarah, budaya, dan pesona alamnya. Salah satu situs bersejarah  menjadi daya tarik wisatawan adalah Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar terletak di Gampong Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat. Makam ini bukan hanya tempat peristirahatan terakhir seorang pahlawan nasional, tetapi juga menjadi saksi bisu perjuangan panjang rakyat Aceh melawan penjajah.

Makam Teuku Umar sering dikunjungi oleh masyarakat lokal dan wisatawan dari luar daerah. Bagi para pengunjung, tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah perjalanan untuk mengenang salah satu pahlawan nasional yang terkenal dengan strategi perjuangannya yang brilian.

“Teuku Umar dikenal dengan taktik perjuangan yang unik, di mana ia dianggap membelot, padahal itu adalah strategi untuk memahami kelemahan Belanda,” ungkap Samsul Hadi, seorang warga Banda Aceh yang telah lama menetap di Aceh Barat. Rabu (6/11/2024)

Sejarah mencatat bahwa makam Teuku Umar tidak selalu berada di lokasi saat ini. Awalnya, setelah gugur dalam pertempuran di Meulaboh, jenazah Teuku Umar dimakamkan di Gampong Reudep, Kecamatan Ranto Panyang. Namun, untuk menghindari perusakan oleh Belanda, makamnya dipindahkan beberapa kali, hingga akhirnya menetap di kawasan Gunung Glee Rayeuk Tameh.

Untuk mencapai lokasi makam, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 42 kilometer dari Kota Meulaboh, atau sekitar satu jam menggunakan kendaraan. Jalan menuju lokasi cukup nyaman karena sudah beraspal.

Setibanya di sana, pengunjung akan disambut gerbang besar bertuliskan “Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan Pahlawan.” Setelah memasuki gerbang, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 5-10 menit melewati jalan yang teduh oleh pepohonan hingga tiba di makam yang berada di atas bukit. Makam ini dilindungi oleh sebuah bangunan sederhana yang menyerupai pondok, menambah suasana damai dan khidmat bagi para pengunjung.

Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), aktif dalam menjaga dan merawat situs ini. Revitalisasi akses dan fasilitas di kawasan makam dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung sekaligus melestarikan nilai sejarahnya.

“Saya berharap para budayawan, pegiat wisata, dan seluruh masyarakat Aceh, khususnya di Aceh Barat, terus menjaga kelestarian makam Teuku Umar ini,” ujar Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal.

Setiap tahun, pemerintah menggelar upacara dan ziarah untuk mengenang perjuangan syahid Teuku Umar. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat identitas dan semangat kebangsaan generasi muda.

Aceh Barat: Surga Wisata Sejarah dan Budaya

Aceh Barat memiliki banyak potensi wisata yang tak kalah menarik. Dari catatan Disbudpar Aceh tahun 2022, terdapat 26 cagar budaya dan 35 objek wisata di kabupaten ini. Selain Makam Teuku Umar, wisatawan juga dapat menjelajahi pantai, kuliner khas, hingga atraksi budaya yang menjadi kekayaan Aceh Barat.

“Makam Teuku Umar adalah salah satu cagar budaya unggulan yang kami miliki. Banyak potensi pariwisata lain yang bisa digarap di Aceh Barat, termasuk atraksi budaya dan sejarah untuk menarik wisatawan,” tambah Almuniza.

Makam Teuku Umar tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami perjuangan bangsa. Dengan mengunjungi situs ini, kita dapat merasakan langsung jejak sejarah perjuangan rakyat Aceh yang gigih melawan penjajahan.

Aceh Barat, dengan pesona sejarah dan budayanya, mengundang Anda untuk menjelajahi warisan yang penuh nilai ini. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi Makam Teuku Umar, destinasi yang mengajarkan kita tentang keberanian, strategi, dan cinta tanah air seorang pahlawan nasional. (adv)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *